Komisioner komisi penyiaran Indonesia puasat isi materi untuk Mahasiswa KPI IAIN




Bangka - Program study Komunikasi penyiaran Islam selenggarakan kegiatan Workshop Literasi Media Digital dengan Tema "Peran dan partisipasi generasi milenial dalam pengawasan isi siaran Televisi dan radio di gedung PGRA lantai 3, Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung( Babel). 



Tutur hadir pada kegiatan ini, Dr. Zayadi, M.Ag,  Dr. Zaprulkhan, M.S.I, Ari Wibowo,M.Sos, Nuning Rodiyah, Mualimin, M. Sos, dosen fakultas Dakwah komunikasi Islam dan 80 Mahasiswa Mahasiswi Program Studi komunikasi penyiaran islam.



Agenda tahunan ini  berlangsyng pukul 09.00 wib hingga pukul 12.15 wib dan buka  secara resmi oleh Dekan Fakultas Dakwah komunikasi Islam Dr.  Zaprulkhan, M.S.I.


Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Nuning menyampaikan, sebagai orang berkecimpung di KPIP, tentu banyak hal yang di awasi dari setiap program siaran  dan konten oleh Statiun tv swasta indonesia. Jika terjadi pelanggaran yang dilakukan. Pihak KPID akan memberikan sanggsi teguran seperti surat peringatan satu,  dua hingga pemberentian sementara pada Stasiun yang melakukan pelanggaran. Saat ini masyarakat cenderung menyukai menonton TV dan internet dari surpey yang telah dilakukan. Ini mendadakan masyakat cenderung menyukai hiburan dari semua kalangan.

" anak-anak  melenial lebih suka menonton sinetron ketimbang tayangan berbau edukasi.

Mendadakan kampus IAIN juga bisa membuat Statiun TV melalui anak-anak dari Prodi KPI ini. Outfutnya ini akan jadi apa, presenter, penda'i, Reporter atau lebih viral sekarang ini yaitu yutubers yang memiki penghasilan hingga 20 milyar perbulan. Bahwasannya dunia media lebih luas jangkauannya, jadi beruntung anak-anak memilih Program Studi KPI", ungkap Nuning."


Selain itu ada juga pemateri yang di sampaikan Mualimin salah satu dosen IAIN palangkaraya mengatakan, peningkatan literasi media tidak bisa menghindari yang namanya berita hoak dari smarfon yang di miliki tiap-tiap masyarakat indonesia. 


" adik saya ketika di tanya ketika lulus sekolah mau jadi apa,  jawabnya yutubers beda sekali dengan anak zaman dulu ketika di tanya mau jadi apa jawabnya, dokter,  pilot  dan polisi.  Kemajuan teknologi bisa menciptakan inovasi-inovasi baru. Di kampus saya mahasiswa dan dosen sudah menggunakan barkot. Artinya pergeseran ini membuat kegiatan seseorang lebih muda dan simpel.


Tetapi memiliki dampak dan negatif dari pengguanaannya. Jadi pandai-pandai lh mensher berita atau informasi yang akan dinkirimkan ke teman kita,"tutur Mualimin, M.Sos."



Sandika salah satu peserta yang hadir mengungkapkan, kegiatan ini bagus sekali karena tema kegiatan ini berhubungan generasi melenial semua serba digital. Semua  aktivitas menggunakan sosial media dan memiliki kemajuan di era Digital saat ini. Kegiatan  ini  memiliki manfaa


dampak positif bagi mahasiswa KPI, pemateri memberikan wawasan mengenai dunia penyiaran itu sendiri dan dapat mengetahui pelanggaaran bagi sebuah program.


" Alhamdulillah  trimakasih sekali kepada ibu nuning dan pak mualimin telah memberikan kami pengetahuan dan dampak dari penggunaan media sosial dan dalam penyiaran. Semoga kami kedepan bisa menyikapi terkait konten-konten berbau negatif dan konteks hoak, agar kami lebih bijak dalam menggunakan media. Serching sebelum sharing kata-kata yang lontarkan pak mualimin. Untuk panitia trimakasih atas kegiatan semoga ada lagi kegiatan yang berhubungan dengan prodi komunikasi Penyiaran Islam," Tutup Sandika."


Penulis: Eriyan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembukaan PBAK 2019

Pro Kontra RUU PKS

Seminar pendidikan